ESSAY
Lingkungan
masyarakat merupakan lingkungan ketiga dalam proses pembentukan karakter
anak-anak sesuai dengan keberadaanya. Kondisi lingkungan bermacam-macam, ada
lingkungan keras, lingkungan individualis dan lingukan daerah kumuh. Kondisi
lingkungan sangat mempengaruhi karakter anak. Anak yang tinggal di lingkungan
yang keras biasanya karakternya juga keras. Karena pembentukan karakter anak
cenderung diperoleh dari melihat dan meniru.
Misalnya
anak yang tinggal di lingkungan militer atau polisi. Karena label orang tuanya
yang memiliki power dan didikan yang keras maka anak-anak yang tumbuh di
lingkungan tersebut juga pada umumnya keras, tegas, disiplin dan galak.
Berbeda
dengan anak-anak yang tumbuh di kompleks ditengah kota besar, yang
lingkungannya cenderung individualis, jarak antara rumah yang satu dengan yang
lainnya dibatasi pagar besi yang tinggi, tidak terlalu sering bertemu dengan
tetangga, pada umumnya anak juga akan menjadi pribadi yang cuek dan cenderung
individualis.
Tentunya
akan berbeda lagi dengan anak yang tinggal di daerah kumuh, atau perkampungan
dengan gang-gang yang sempit, yang suara tetangga dari dalam rumah tetangga
yang lain. Kalau anak tinggal di lingkungan masyarakat yang sangat heterogen
seperti ini, peran orang tua sangat dibutuhkan sebagai “filter” atas pergaulan
anak di masyarakat. Lingkungan ini cenderung banyak konflik. Ada guru ngaji
yang tinggalnya bersebelahan dengan penjual togel, sangat beragam. Contoh baik
dan buruk di depan mata.
Tentunya
zaman sekarang banyak sekali perubahan karakter seorang anak dapat dipengaruhi
oleh lingkungan masyarakat, dimana di lingkungan masyarakat tersebut seorang
anak memperoleh pengetahuan serta bergaul dengan teman sebayanya. Kelompok
teman sebaya ada yang membawa pengaruh baik dan ada juga yang membawa pengaruh
buruk.
Seharusnya
orang tua ikut serta dalam keaktifan kegiatan mingguan yang bermanfaat seperti
kegiatan membaca AL-QUR’AN bersama di masjid. Kegiatan gotong royong dalam
kebersihan lingkungan masyarakatnya. Hal-hal itu dapat membentuk karakter rajin
dan mencintai lingkungan.
Disekitar
lingkungan masyarakat pasti jarak lingkungan keras, lingkungan individualis dan
lingkungan daerah kumuh tidak begitu jauh bahkan saling tetanggaan, seharusnya
mereka kompak bisa menetralkan pembentukan karakter anaknya masing-masing.
Karena hidup di dalam masyarakat untuk mencapai suatu keberhasilan mereka para
orangtua harus mengenalkan hidup rukun antar sesama.
Jika
di lingkungan keras anak selalu di didik dengan keras, tegas, disiplin, galak.
Sebenarnya itu sangat bagus tetapi alangkah baiknya orang tua harus bisa
melihat kehidupan-kehidupan yang lain. Mengajarkan kepada anak bahwa di setiap
lingkungan yang berbeda, orang tua harus bisa mengajarkan bagaimana karakter
kita ketika di lingkungan yang lain seharusnya biasa-biasa saja tetapi jangan
sampai kebawa pengaruh negatif.
Kebanyakan
di lingkungan keras, orangtuanya sangat menekankan masa depan anaknya.
Kebanyakan mereka memaksakan cita-cita anak harus sesuai dengan keinginannya.
Itu kurang bagus karena cita-cita anak tidak bisa dipaksa. Ketahuilah
kebanyakan anak-anak cita-citanya mengarah kepada kemampuannya dan bakatnya
juga.
Justru
di lingkungan individualis, orang tua acuh dan cuek terhadap perkembangan
pembentukan karakter anak. Mereka memperlakukan anak dengan sangat manja.
Keinginan anak pasti terpenuhi. Sebenarnya cara pembentukan ini sangat tidak
cocok untuk pola pembentukan karakter anak. Disaat mulai dewasa, anak merasa
akan ketergantungan kepada orang tua. Lingkungan individualis juga sangat
jarang mengajarkan sosialisasi terhadap lingkungannya. Kebanyakan dilingkungan
itu sangat sibuk bekerja.
Selanjutnya
pembentukan karakter di lingkungan daerah kumuh sangat beraneka ragam. Ada
orang baik dan orang buruk. Kehidupan di lingkungan tersebut masing-masing
ketika malam sebagian masyarakat ada yang rutin mengadakan kegiatan mengaji
bersama malam-malam dan sebagian masyarakat juga ada yang kumpul-kumpul saja
tanpa tujuan.
Tentu
di lingkungan daerah kumuh ini anak harus pintar memilih teman bergaul. Karena
dilingkungan daerah kumuh ini anak sangat bebas memilih lingkungan yang baik
begitu pula lingkungan yang buruk. Orang tua sangat penting dalam memilihkan
pergaulan untuk anaknya, jika anak ingin mempunyai karakter yang baik.
Banyak
sekali informasi tentang karakter anak disekolah. Di sekolah anak biasanya
ber-geng teman sepermainannya, ada geng perumahan karena mereka tinggal di
perumahan. Ada juga geng perkampungan karena mereka tinggal di kampung. Dengan
masalah ini sangat berat, anak tidak bisa bersosialisasi dan peduli terhadap
sesama tanpa memandang status.
Banyaknya
penilitian, anak dengan status sosial ini suka mengejek pekerjaan orangtua. Dan
pada akhirnya jadilah keributan dan saling pukul. Dengan kasus seperti ini
sebenarnya di lingkungan masyarakat orang tua harus mengajarkan jangan suka
mengejek orang lain, karena itu tidak baik.
Banyaknya
karakter anak yang sangat beragam dikarenakan kondisi lingkungan masyarakatnya
yang tidak menunjang kepada pembentukan karakter. Lingkungan masyarakat
seharusnya menjadi tempat implikasi ilmu yang di dapat disekolah.
Tetapi
kebanyakan karakter negatif anak tumbuh di lingkungan masyarakat. Alasannya
lingkungan masyarakat sangat luas cakupannya. Begitu juga dengan
karakter-karakter orangnya yang berbeda membuat lingkungan masyarakat sangatlah
susah untuk menjadi tempat implikasi para anak.
SOLUSINYA
.........
1. Pemerintah
khususnya kementerian sosial harus lebih memperhatikan masalah-masalah yang
berada di lingkungan masyarakat dan membuat program-program sosial yang
bermanfaat untuk kepentingan semuanya yang berbasiskan pembentukan karakter
2. Dalam
dunia pendidikan sekarang ada pelajaran pendidikan kepramukaan itu sangat bagus
sekali dalam penerapan sosialnya di lingkungan masyarakat. Tetapi sejak
bergantinya kurikulum 2013 ke kurikulum KTSP 2006 pendidikan kepramukaan ini
sangat jarang menerapkan poin-poin kebaikan dan kejujuran. Nah tugas dinas
pendidikan harus mengembalikan pelajaran pendidikan kepramukaan guna untuk
pelajaran sosial yang mendidik untuk para pelajar.
3. Adanya
hubungan saling kekompakan antar masyarakat dalam lingkungan dalam kegiatan
acara yang bermanfaat guna membiasakan perilaku baik agar anak dapat meniru
tingkah baiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar